Jombang terkenal sebagai kota yang egaliter, sehingga masyarakatnyapun
sangat terbuka dalam berinteraksi dan sangat bisa menerima perubahan.
Hal ini juga buah pengaruh dari letak geografis kota Jombang yang
terletak pada persimpangan budaya Arek, budaya Panaragan, budaya
Mataraman, budaya Maduran maupun budaya Pesisiran. Karena pengaruh
tersebut, maka kesenian yang berkembang di Jombang juga sangat beragam.
Dengan karekter masyarakat yang egaliter itulah pada akhirnya membuahkan
kristal-kristal kesenian yang lebih berkarakter. Misalnya dari budaya
arek, lahirlah kesenian lerok yang kemudian berkembang menjadi seni
besutan dan bermetafosis menjadi ludruk. Dari budaya Maduran juga muncul
kesenian Sandur, meski kesenian ini tidak sama dengan kesenian Sandur
dari daerah lain. Dari budaya Mataram juga mengkristalkan kesenian
diantaranya, wayang kulit. Wayang kulit yang berkembang di Jombang juga
ada dua gaya pekelirannya, gaya Kulonan dan gaya Jawa Timuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar